Bismillahirrahmannirrahim.
Sahabat muslim yang dimuliakan oleh Allah ta’ala. Mengikuti Nabi Muhammad shollaullahu alaihi wa sallam adalah perintah yang Allah ta’ala berikan kepada umat akhir zaman ini, terkhusus lagi bagi kaum muslimin. Maka mereka harus jadikan Nabi Muhammad sebagai suri tauladan di dalam segala aspek kehidupannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).
Karena salah satu dari fungsi dan tujuan pengutusan Nabi Muhammad ke tengah-tengah kita umat manusia bukan hanya sekedar mengajarkan bagaimana tata cara yang benar dalam beragama dan beribadah kepada Allah semata, akan tetapi juga memperbaiki akhlak dan adab manusia.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”
HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273 (Shahiihul Adabil Mufrad no. 207), Ahmad (II/381), dan al-Hakim (II/613), dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 45).
Dan tentunya banyak hikmah dan faedah dari adab dan akhlak yang telah dicontohkan oleh Rasullullah shollaullahu alaihi wasallam.
Dan diantara adab serta akhlak yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shollaullahu alaihi wasallam adalah memulai segala sesuatu dengan tangan kanan atau sebelah kanan.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam amat menyukai memulai dengan kanan dalam mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam urusannya yang penting semuanya” (Muttafaqun ‘alaih).
Maa syaa Allah, inilah akhlak rasullullah yang hendaknya kita ikuti. Menjadikan tangan kanan kita senantiasa untuk kebaikkan dan sesuatu yang baik. Dan menjadikan yang sebelah kiri untuk sesuatu yang kotor atau najis.
Aisyah Radhiyalalhu anha menceritakan perihal kaidah itu:
كَانَتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيُمْنَى لِطُهُورِهِ وَطَعَامِهِ وَكَانَتْ يَدُهُ الْيُسْرَى لِخَلَائِهِ وَمَا كَانَ مِنْ أَذًى
Bahwa tangan kanan Rasulullah dipergunakan dalam bersuci dan makan. Adapun tangan kiri, dipakai untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat dan perkara-perkara yang najis (najis) [Hadits shahih riwayat Abu Dawud].
Inilah akhlak dan adab yang mulia dari nabi shollaullahu alaihi wasallam. Beliau senantiasa memulai dan mengutamakan sebelah kanannya dari bagian kirinya. Dan beliau senantiasa memberikan perintah ini kepada para sahabatnya dan juga umat ini. Sebagai contoh adalah hadits yang disebutkan dibawah ini.
sahabat Umar bin Abi Salamah radhiallahu’anhuma:
: كُنْتُ غُلاَمًا فِي حِجْرِ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَال لِي رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُل بِيَمِينِكَ، وَكُل مِمَّا يَلِيكَ
Sewaktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam, pernah suatu ketika tanganku ke sana ke mari (saat mengambil makanan) di nampan. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “wahai bocah, ucaplah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta ambil makanan yang berada di dekatmu”. (HR. Bukhari no.5376, Muslim no.2022)
Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:
إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ
“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
فَإِنَّ الْآكِلَ بِهَا، إِمَّا شَيْطَانٌ وَإِمَّا مُشَبَّهٌ بِهِ
“yang makan dengan tangan kiri, kalau ia bukan setan maka ia menyerupai setan” (Zaadul Ma’ad, 2/369)
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا لَبِسْتُمْ وَإِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَءُوا بِأَيَامِنِكُمْ
Jika kalian akan mengenakan pakaian dan berwudhu, mulailah dengan sebelah kanan kalian [HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dengan sanad shahih]
Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata,
“Kaedah syariat yang terus berlaku bahwa segala yang berhubungan dengan kemuliaan dan keindahan dianjurkan untuk memulai dengan sebelah kanan, dan segala yang merupakan kebalikannya dianjurkan memulai dengan sebelah kiri. (Syarah An Nawawi terhadap Shahih Muslim 3/160 ).
Maka marilah mulai saat ini kita senantiasa menggunakan tanagan kanan kita selalu dalam kebaikkan. Dan hendaknya kita untuk memulai sesuatu dari yang kanan jika itu adalah kebaikan.
Waullahu alam bi showab.
Ustadz. Kahlil gibran