Bagaimana Seorang Muslim Menanggapi suatu Berita.

Sahabat Muslim yang dirahmati oleh Allah ta’ala, tentunya berbagi informasi yang baik adalah suatu bentuk kecintaan kita kepada saudara muslim kita. Akan tetapi jika kabar baik yang kita sampaikan bukanlah sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, maka ini tidak akan pernah bisa menjadi suatu kebaikan sedikitpun.

Karena kebaikan tidak akan pernah bersatu dengan keburukan oleh karena itu hendaknya kita untuk senantiasa perhatian didalam menyampaikan suatu berita. Hendaknya kita pastikan kebenaran berita tersebut.

Karena ini merupakan perintah yang ditetapkan bagi kita kaum muslimin.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

Oleh karena itu karakteristik seorang muslim adalah selalu berhati hati dalam menyampaikan informasi, baik yang berkaitan dengan kabar gembira atau kabar buruk. Karena semua yang kita informasikan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah.

Surat Al-Isra’ Ayat 36

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Oleh karena itu didalam agama kita ini terdapat larangan menyampaikan berita tanpa di kroscek isinya dan kebenarannya serta manfaatnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR. Muslim no.7)

Semoga Allah ta’ala menyelamatkan kita dari amalan amalan yang sia sia akan tetapi memiliki hisab yang berat di hari hisab nanti sebagai sebuah kejelekan.

Catatan Santri Yaman
By Khalil Gibran
Bekasi 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *