SAHABAT MUSLIM TAHUKAH KAMU MENJADI ORANG KAYA SANGATLAH MUDAH

Bismillah. Sahabat muslim yang dirahmati oleh Allah dimanapun kalian berada. Tentunya menjadi Kaya merupakan cita – cita setiap manusia yang hidup didunia.

Sehingga banyak sekali dari kita yang akan berlomba – lomba untuk berusaha menjadi orang kaya. Akan tetapi terkadang usaha yang kita lakukan tidak membuat kita menjadi kaya.

Sehingga banyak sekali orang – orang yang bertanya bagaimana menjadi kaya ?

Sahabat muslim tentunya kita ketahui bahwa memiliki cita cita menjadi kaya merupakan hal yang diperbolehkan dalam syariat islam. Akan tetapi tentunya harus dibangun diatas ketaqwaan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

”Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.”

(HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4: 69, shahih kata Syaikh Al Albani).

Maa syaa Allah…akan tetapi banyak dari kita tidak paham akan makna dan hakekat kekayaan. Sehingga hawa nafsu yang menjadi teman sejati kita senantiasa membayang – bayangi kita dengan kemiskinan.

Bahkan syaithonpun ikut ambil andil dalam menakut-nakuti kita dengan kemiskinan. Sehingga menjadikan kita sebagai hamba yang kikir dan tidak bersyukur.

Allah berfirman,

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui” [Al-Baqarah/2: 268]

Padahal menjadi kaya sangatlah mudah. Anda gak perlu meminjam modal dengan riba. Atau menghabiskan seluruh hidup dengan bekerja menjadi hamba dunia.

Karena kunci kekayaan ada pada hati yang Qonaah. Yaitu hati yang senantiasa merasa cukup atas nikmat yang Allah berikan.

Al iman Nawawi rahimahullah berkata,

مَنْ كَانَ طَالِبًا لِلزِّيَادَةِ لَمْ يَسْتَغْنِ بِمَا مَعَهُ فَلَيْسَ لَهُ غِنًى

”Siapa yang terus ingin menambah dan menambah lalu tidak pernah merasa cukup atas apa yang Allah beri, maka ia tidak disebut kaya.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 140).

Maa syaa Allah bahkan nabi kita Muhammad shollauhu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi orang yang kaya.

Disebutkan didalam hadits Abu Hurairah berikut,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ »

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.”

(HR. Bukhari no. 6446, Muslim no. 1051, Tirmidzi no. 2373, Ibnu Majah no. 4137).

Maa syaa Allah…dari sini kita dapat pelajari bahwa kekayaan yang haqiqi bukanlah kaya didalam harta akan tetapi orang yang memiliki hati yang mulia. Karena betapa banyak orang yang kaya hartanya tetapi merasa hidup dalam kekurangan karena miskinya hati.

Dan berapa banyak orang yang minskin dalam hartanya akan tetapi dia senantiasa merasa cukup karena hatinya yang kaya.

Dan hal ini sebagaimana yang diterangkan oleh imam Ibnu Baththol dalam syarah hadits rasullullah diatas.

Beliau mengatakan :

يريد ليس حقيقة الغنى عن كثرة متاع الدنيا، لأن كثيرًا ممن وسع الله عليه فى المال يكون فقير النفس لا يقنع بما أعطى فهو يجتهد دائبًا فى الزيادة، ولا يبالى من أين يأتيه، فكأنه فقير من المال؛ لشدة شرهه وحرصه على الجمع، وإنما حقيقة الغنى غنى النفس، الذى استغنى صاحبه بالقليل وقنع به، ولم يحرص على الزيادة فيه

”Yang dimaksud kaya bukanlah dengan banyaknya perbendaharaan harta. Karena betapa banyak orang yang telah dianugerahi oleh Allah harta malah masih merasa tidak cukup (merasa miskin ). Ia ingin terus menambah dan menambah. Ia pun tidak ambil peduli dari manakah harta tersebut datang. Inilah orang yang fakir terhadap harta (tidak merasa cukup dengan harta). Sikapnya demikian karena niatan jelek dan kerakusannya untuk terus mengumpulkan harta. Padahal hakikat kaya adalah kaya hati, yaitu seseorang yang merasa cukup dengan yang sedikit yang Allah beri. Ia pun tidak begitu rakus untuk terus menambah.”

Maa syaa Allah. Oleh karena itu kekayaan yang sebenarnya ada pada Hati yang qonaah. Inilah trik dan cara menjadi orang yang kaya. Yaitu Qonaah. Merasa cukup dengan apa yang Allah telah berikan kepadannya.

Waullahu a’lam bishowab.
Semoga goresan tinta ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

=======================
Pemateri : khalil gibran